Terapi Alam Terbuka: Terapi di Alam Terbuka Dapat Membantu Anak-Anak dengan ADHD

Sabtu, 15 Oktober 2011

Terapi di Alam Terbuka Dapat Membantu Anak-Anak dengan ADHD

Oleh : Rick PhD Editor Senior Berita Nauert
Diulas oleh John M. Grohol, Psy.D. pada September 16, 2011

=========

Sebuah studi baru menunjukkan peningkatan kegiatan di Alam Terbuka mengurangi keparahan gejala anak dari attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Para peneliti mempelajari lebih dari 400 anak yang didiagnosis dengan ADHD. Mereka menemukan bahwa anak - anak yang secara teratur bermain di alam terbuka dengan rumput berlimpah dan pohon memiliki gejala ADHD lebih ringan dibandingkan mereka yang bermain dalam ruangan.

Studi ini muncul dalam jurnal Applied Psychology: Kesehatan dan Kesejahteraan.
University of Illinois penulis penelitian Andrea Faber Taylor, Ph.D., dan Frances (Ming) Kuo, Ph.D., percaya pendekatan di alam terbuka dapat memberikan biaya-rendah, efek samping-bebas dalam cara mengelola gejala anak.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa paparan singkat terhadap Alam Terbuka yang hijau dapat meningkatkan kontrol konsentrasi dan impuls pada anak-anak dan orang dewasa tanpa ADHD.

Sumber: University of Illinois
http://psychcentral.com/news/2011/09/16/outdoor-therapy-can-help-kids-with-adhd/29492.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Home

TERAPI ALAM TERBUKA didirikan sebagai media bagi anak –anak yang memerlukan aktifitas ekspresi-gerak dalam upaya untuk memaksimalkan konsentrasi, motorik kasar, motorik halus,meningkatkan konsep diri dan harga diri serta membantu pengembangan prilaku anak.^[3] melalui pendekatan persuasif dengan alam terbuka sebagai media terapi utamanya,.

TERAPI ALAM TERBUKA didirikan di Cilegon – Banten pada bulan September 2011 oleh Ibu Euis Rohayah M.Pd (Orthopedagog) berdasarkan pengalaman nyata dalam bidang terapi pedagogi semenjak tahun 2001 di sebuah Sekolah Dasar swasta di kota Bandung.

Mulai tahun 2006, Ibu Euis Rohayah M.Pd terjun langsung sebagai terapis di klinik terapi Ardini Jalan Buah Batu –Bandung yang dipimpin oleh DR. Siti Aminah S.Ps (Spesialis Syaraf ).

Bersama dengan klinik terapi Ardini – Bandung telah, sedang dan akan terus menerus dilakukan observasi terhadap kondisi fisik dan mental anak melalui metode pendekatan terapi di alam terbuka.

Kontak Terapi Alam Terbuka

Euis Rohayah M.Pd (Orthopedagog)

Call / SMS : 0819 3 12345 50

Taman Cilegon Indah Blok H1 No. 38 Cilegon – Banten

Email / Facebook : terapialamterbuka@gmail.com

www.terapialamterbuka.blogspot.com

Program Terapi Alam Terbuka

Ø HIKING ADVENTURE

Ø CAMPING

Ø FAMILY OUTING

Ø SEMINAR & WORKSHOP

Acuan

Terapi Alam Terbuka mengacu pada pendidikan pengalaman .

Konsep Terapi Alam Terbuka

Terapi Alam Terbuka pada dasarnya merupakan terapipsikologis, namun dalam pelaksanaannya faktor ekspresi-gerak dalam memaksimalkan konsentrasi, motorik kasar dan motorik halus menjadi titik tumpunya .

Definisi

Terapi di Alam Terbuka diambil dari teori – teori TERAPI PSIKOLOGI dan teori-teori TERAPI PEDAGOGI yang meliputi kontribusi dari : Albert Bandura ,John Dewey ,Kurt Hahn , dan Kurt Lewin .

Pendidikan melalui pengalaman merupakan komponen teoritis dari Terapi di Alam Terbuka. ^[19] ^[11] ^[20]

Ide-ide dan pemikiran Alfred Adler , Albert Ellis , Milton Erickson , William Glasser ,Carl Jung , Abraham Maslow ,Jean Piaget , Carl Rogers , BF Skinner , Fritz Perls , danViktor Frankl juga memberi kontribusi pemikiran Terapi Alam Terbuka.

“Terapi di Alam Terbuka adalah terapi pendekatan kognitif-prilaku-afektif yang memanfaatkan basis humanistik eksistensial untuk strategi mendapatkan perubahan positif melalui pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan di alam terbuka. ^[21] ^[2] ^[22] ^[8] ^[23]^[24] ^[18] ^[25] ^[26]”

Kegiatan petualangan di alam terbuka adalah kegiatan yang penuh dengan berbagai tantangan alam, dimana tantangan ini harus dapat dirasakan secara psikis dan fisik ( psikis : Rasa takut, khawatir, kurang percaya diri. / Fisik : memanjat, merayap, mendaki, dan turun tebing ) sehingga upaya – upaya yang dilakukan dalam mengatasi tantangan – tantangan tersebut diharapkan dapat memunculkan perubahan prilaku ke arah yang positif.

Perubahan perilaku positif, yang diantaranya namun tak terbatas pada penyembuhan psikologis, terjadi diantaranya melalui isomorfik koneksi. Sebuah koneksi isomorfik adalah mentransfer belajar dari pengalaman khusus untuk pengalaman hidup lainnya .

Sejarah

Penggunaan Alam Terbuka sebagai media upaya penyembuhan (terapi) sudah dikenal sejak dahulu. Awal 1900-an, di sebuah rumah sakit di Amerika, beberapa pasien yang mengalami gangguan psikologis ditempatkan di tenda – tenda di alam terbuka, upaya ini menghasilkan efek yang positif bagi pasien – pasien tersebut.

Pada akhir 1930-an pendekatan terapi di alam terbuka dicoba dalam bentuk program berkemah yang menggunakan format observasi, diagnosis dan psikoterapi. Salah satu pelopor program terapi di alam terbuka seperti ini adalahKlub Kamp Salesmanship yang berbasis di Dallas, Texas dan didirikan oleh Campbell Loughmiller pada tahun 1946.

Efektifitas

Sebuah studi tentang efek Terapi di Alam Terbuka melaporkan peningkatan dalam perilaku berlangsung selama enam bulan. ^[35]

Penelitian lain pada laporan efektivitas Terapi di Alam Terbuka bahwa Terapi di Alam Terbuka efektif dan dapat membawa hasil yang spesifik. ^[36]

Terapi di Alam Terbuka selanjutnya dipandang efektif karena efek positif nya terlihat jelas dalam mengobati masalah perkembangan ANAK – ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. ^[31]

Efektivitas Terapi di Alam Terbuka sebagai pengobatan adalah sama efektif untuk yang bermasalah maupun untuk anak – anak normal lainnya. ^{[27 ]} ^[31]

62,2% dari anak – anak yang berpartisipasi dalam kelompok Terapi di Alam Terbuka dapat mengatasi masalah di masa remaja dibandingkan remaja yang tidak berpartisipasi dalam kelompok Terapi di Alam Terbuka. ^[27]

Ada peningkatan 12,2% dalam konsep diri untuk anak - anak yang berpartisipasi dalam Terapi di Alam Terbuka. ^[27]

Sekitar 30% anak – anak yang mengikuti Terapi di Alam Terbuka lebih baik dalam kemampuan mereka untuk mengatasi masalah kesehatan mental daripada anak - anak yang tidak mengikuti psikoterapi. Hal ini membuat implikasi bahwa efektivitas Terapi di Alam Terbuka sebanding dengan efektivitas pengobatan psikoterapi. ^[27] ^{[38 ]}

Konsep berkontribusi terhadap efektivitas Terapi di Alam Terbuka: peningkatan harga diri, konsep diri, self efficacy, persepsi diri, pemecahan masalah, lokus kontrol , perilaku dan perkembangan kognitif , penurunan depresi , perkembangan perilaku yang positif, sikap baik, dan bahwa Terapi di Alam Terbuka membangkitkan rasa penghargaan individu.

Aspek lebih lanjut yang berkontribusi terhadap efektivitas Terapi di Alam Terbukaadalah bahwa: meningkatkan kohesi kelompok, membantu dalam mendiagnosis gangguan perilaku pada remaja, mengatasi kesulitan terkait psikososial, efektif dalam mengobati remaja kecanduan narkoba , memiliki sensasi, meningkatkan fungsi klinis, memfasilitasi hubungkan peserta dengan terapis dalam masalah pengobatan, dan meningkatkan keterkaitan interpersonal. ^[39] ^[40] ^[41] ^[11][12][16] ^[42] ^[30] ^[13] ^[19] ^[43]^[3] ^{[ 30]} ^[44] ^[4]

Referensi

Sumber Tulisan : Artikel di internet

Tulisan ini mengutip sumber tetapi tidak memberikanreferensi halaman

Catatan

1. ^ ^{a b c} Berman Berman & Davis-1995

2. ^ ^{a b c d e f} Gass 1993

3. ^ ^{a b c d e f g h} Parker 1992

4. ^ ^{a b c d e f g h} Ziven 1988

5. ^ Bacon 1983

6. ^ ^{a b c d e} Gillis 2000

7. ^ Weinberg 2002

8. ^ ^{a b} ITIN 1995

9. ^ Berman & Davis-Berman, 1995 3

10. ^ ^{a b} Aghazarian 1996

11. ^ ^{a b c d e f g h i j} Blanchard 1993

12. ^ ^{a b c} Dickens 1999

13. ^ ^{a b c} Kaca 1999

14. ^http://www.outwardbound.net/about/history/ob-birth.html

15. ^ lihat USA Outward Bound

16. ^ ^{a b c} Gillis & Simpson 1992

17. ^ ^{a b c d e} Maizell 1988

18. ^ ^{a b c} Schoel, Prouty, & Radcliffe 1988

19. ^ ^{a b c d} Moote & Woodarski 1997

20. ^ ^{a b c} Davis, Berman, & Capone 1994

21. ^ Calver 1996

22. ^ ^{a b} Gillis & Thomsen 1996

23. ^ Kimball & Bacon 1993

24. ^ Nadler 1993

25. ^ Schoel & Maizell 2002

26. ^ Barat-Smith 1997

27. ^ ^{a b c d e} Cason & Gillis 1994

28. ^ ^{a b c d} Baldwin, Persing, & Magnuson 2004

29. ^ ^{a b} Ringer & Gillis 1996

30. ^ ^{a b c} Gillis (tanpa tahun)

31. ^ ^{a b c d} Gillis & Mcleod 1992

32. ^ ^{a b c} Hatala 1992

33. ^ Baldwin, Persing, & Magnuson 2004 hal 172

34. ^ ^{a b c} Hattie, Marsh, Neill, & Richards 1997

35. ^ Davis, Ray & Sayles 1995

36. ^ Haris, bertepung, Mathews, Lukas, & Monczygemba 1993

37. ^ Gillis & McLeod, 1992, hal 151

38. ^ Smith, Glass & Miller 1980

39. ^ Baucom, Gillis, Durden, Bloom & Thomsen 1996

40. ^ Gillis 1992

41. ^ Burney 1992

42. ^ Gillis, Simpson, Thomsen & Martin 1995

43. ^ Newberry & Lindsay 2000

44. ^ Teaff & Kablach 1987

Bibliografi

Aghazarian, TL, (1996) Penggunaan saja tantangan sebagai alat intervensi untuk remaja harga diri. Disertasi doktor tidak dipublikasikan, San Jose State University, California.

Baldwin, C., Persing, J. & Magnuson, D. (2004). Peran teori, penelitian, dan evaluasi dalam pendidikan petualangan. Jurnal Pendidikan Experiential, 26 (3) 167-183.

Baucom, L., Gillis, L., Durden, J., Bloom, S. & Thomsen, D. (1996). Sebuah laporan singkat tentang proyek proyek tantangan petualangan itu: sebuah alternatif untuk penahanan remaja didanai oleh negara bagian Georgia divisi anak-anak dan layanan pemuda. Hamilton, MA: Petualangan Proyek.

Berman, DS & Davis-Berman, J. (1995). Luar pendidikan dan pemuda bermasalah.online .

Blanchard, C. (1993). Efek terapi saja tali pada perilaku interpersonal dan harga diri pasien rawat inap psikiatri remaja. Disertasi doktor tidak dipublikasikan, New Mexico State University, New Mexico

Burney, J. (1992) Belajar tali pemecahan masalah dan kontrol diri: Sebuah studi dari program tali pengalaman bagi siswa pendidikan khusus. Disertasi doktor tidak dipublikasikan, Institut Uni, Cincinnati.

Calver, R. (1996). Teori untuk praktek: Sebuah kerangka kerja untuk berpikir tentang pendidikan pengalaman. Jurnal Pendidikan Experiential, 19 hal 8-13.

Cason, D. & Gillis, HL (1994) Sebuah meta-analisis dari program petualangan outdoor dengan remaja. Journal of Vol Pendidikan Experiential 17 (1).

Davis, D. Ray, J. & Sayles, C. (1995). Tali kursus pelatihan bagi pemuda dalam pengaturan pedesaan: "Pada awalnya saya pikir itu akan menjadi membosankan ..." Anak & Remaja Pekerjaan Sosial Journal, 12, 445-463.

Davis-Berman, Berman dan Capone (1994). Terapi program padang gurun: Sebuah survei nasional. Jurnal Pendidikan Experiential, 17 (2), 49-53.

Dickens, J., C. (1999) indikator Perilaku gangguan perilaku dalam inisiatif kursus tali. Disertasi doktor tidak dipublikasikan, Institut Uni, Cincinnati.

Gass, MA (1993). Petualangan dalam terapi: Terapi aplikasi pemrograman petualangan dalam pengaturan kesehatan mental. Boulder, CO: Asosiasi untuk Pendidikan Experiential.

Gillis, HL (tanpa tahun) Jika saya melakukan kegiatan di luar ruangan dengan populasi klinis, saya seorang terapis petualangan.online .

Gillis, HL (1992) menggunakan Terapi petualangan-tantangan-outdoor-padang gurun: teori dan penelitian. Makalah disajikan pada Koalisi Pendidikan ulang dalam Simposium Outdoor Bradford Woods Indiana University, Martinsville, IN.online .

Gillis, HL (2000) Pergi sekitar lingkaran dalam penelitian dan evaluasi program dalam petualangan terapi dan petualangan dalam terapi. Makalah yang dipresentasikan pada Petualangan di Konferensi Internasional Kedua Terapi: Terapi Dalam Petualangan 23 Maret 2000 - Augsburg / Jerman.

Gillis, HL & McLeod, J. (Oktober, 1992) kegiatan petualangan Sukses dalam ruangan untuk mengobati penyalahgunaan zat dengan remaja dan orang dewasa diadili dipenjara. Prosiding Konferensi Internasional ke-20 dari Asosiasi untuk Pendidikan Experiential.

Gillis, HL & Simpson, CA (1992). Proyek Pilihan: Petualangan berbasis obat perawatan perumahan untuk pengadilan disebut pemuda. MA Gass (Ed) Balapan Terapi: Terapi aplikasi pemrograman petualangan dalam pengaturan kesehatan mental Boulder, CO: Asosiasi untuk Pendidikan Experiential.

Gillis, HL Thomsen, D. (1996) Sebuah update penelitian dari petualangan dalam terapi (1992-1995) kegiatan Tantangan dan kursus tali, ekspedisi padang gurun, dan program perumahan berkemah. AS: Georgia

Gillis, HL, Simpson, CA, Thomsen, DD, & Martin, BA (1995).Evaluasi akhir co-op program proyek petualangan untuk pengadilan dimaksud, pemuda yang terlibat narkoba. online .

Kaca JS (1999) Hubungan antara partisipasi dalam kursus tantangan-elemen rendah diri remaja melaporkan persepsi kohesi kelompok. Disertasi doktoral yang tidak diterbitkan, University of North Carolina, Greensboro.

Harris, PM, bertepung, L., Matthews, H., Lucas, R., & Mcozygemba, M. (1993). Sebuah tantangan Program padang gurun sebagai pengobatan pemasyarakatan. Jurnal Offender Rehabilitasi,, 19 hal 149-164.

Hatala, E. (1992) Experiential learning dan Terapi. Dalam Hanna Glenda (Ed) Merayakan tradisi kami Charting Masa Depan kami: Prosiding Konferensi Internasional Association for Experiential Pendidikan. Alberta, Kanada.

Hattie, J., Marsh, HW, Neill, JT, & Richards, GE (1997). Petualangan pendidikan dan luar terikat: Out-of-kelas pengalaman yang membuat perbedaan yang langgeng. Review Educational Research,, 67 43-97

ITIN, C. (1995). Petualangan terapi dan proses kecanduan. Jurnal Leisurability, 22.Gratis .

Kimball, RO, & Bacon, SB (1993) Model tantangan padang gurun. Dalam M. Gass (1993) Balapan Terapi: Terapi aplikasi pemrograman petualangan, Kendall / Hunt, Dubuque, Iowa.

Maizell, RS (1988) Petualangan berbasis konseling sebagai intervensi terapeutik dengan pengadilan remaja yang terlibat. Abstrak Disertasi Internasional, 50/06-B, 2628.

Moote, G. T, Jr, & Woodarski. JS (1997). Perolehan keterampilan hidup melalui kegiatan berbasis petualangan dan program: Sebuah tinjauan literatur. Remaja, 32, hal 143-167.

Newbarry, EH, & Lindsay, JF (2000). Dampak pelatihan keterampilan sosial dan tantangan pelatihan kursus pada lokus kontrol pemuda dari perawatan perumahan. Jurnal Pendidikan Experiential 23 (1) p. 39-42.

Nadler, RS (1993). Terapi proses perubahan. Dalam M. Gass (1993) Balapan Terapi: Terapi aplikasi pemrograman petualangan, Kendall / Hunt, Dubuque, Iowa.

Parker, MW (1992). Dampak intervensi petualangan intervensi konseling tradisional (tali saja). Disertasi doktor tidak dipublikasikan, Universitas Oklahoma, Oklahoma.

Ringer, M. & Gillis HL (1995). Mengelola kedalaman psikologis dalam pemrograman petualangan. Jurnal Pendidikan Experiential, 18 (1) 42-50.

Schoel, J. & Maizell, S. (2002). Menjelajahi pulau penyembuhan: Perspektif baru pada petualangan berbasis konseling. Proyek Petualangan, Beverly, MA.

Schoel, J. Prouty, D., & Radcliffe, P. (1988). Kepulauan Penyembuhan: A Guide to Konseling Petualangan Berbasis. Hamilton, MA / Proyek Petualangan.

Simpson, CA & Gillis, HL (tanpa tahun) Bekerja dengan orang-orang yang menyakiti orang lain: petualangan di terapi dengan pelaku seksual remaja.online .

Smith, ML, Kaca, GV, & Miller, TI (1980). Manfaat psikoterapi. Baltimore: Johns Hopkins University Press.

Teaff, J. & Kablach, J. (1987). Manfaat Psikologis kegiatan petualangan di alam terbuka. Jurnal Pendidikan Experiential, 10 n2 hal 43-46

Weinberg, P. (2002). Kursus Tantangan sebagai terapi: Sebuah tinjauan literatur tentang efektivitas, teori, dan penelitian. Tidak diterbitkan master tesis, Saybrook Sekolah Pascasarjana dan Research Institute, San Fransisco.

Barat-Smith, L. (1997). Dasar terapi komunikasi: informasi Teoritis dan praktis bagi para profesional petualangan outdoor. Jurnal Pendidikan Experiential, 20.

Ziven, HS (1988) Efek dari program tantangan kelompok perlakuan pada remaja psychiatrically dirawat di rumah sakit. Disertasi doktor tidak dipublikasikan, Massachusetts Sekolah Profesional Psikologi, Massachusetts